pengenalan mikroskop
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM
“PENGAMATAN MIKROSKOP”
Diajukan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Biologi Umum
Disusun Oleh
Nama : Marwati
NIM : 4442160020
Kelas : I B
Kelompok : 5 (Lima)
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah yang berjudul “PENGAMATAN MIKROSKOP” ini dapat tersusun hingga
selesai.
Ucapan
terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak baik Dosen Biologi maupun
Asisten Laboratom atas ilmu yang telah di berikan. Sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Walau jauh dari kata sempurna.
Laporan ini memuat tentang pengenalan dan
pengamatan mikroskop. Mulai dari jenis-jenis mikroskop, bagian-bagian mikroskop
hingga percobaan menggunakan specimen batang dan daun dikotil. Terlepas dari
semua itu, saya selaku penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka penulis menerima segala saran dan keritik dari pembaca agar
penulis dapat memperbaiki makalah yang akan di buat di kemudian hari.
Akhir kata kami berharap semoga makalah
biologi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Serang, Oktober 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR
ISI............................................................................................ ii
DAFTAR
GAMBAR............................................................................. iii
DAFRAR
TABEL.................................................................................. iv
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................... 1
1.2 Tujuan......................................................................................... 1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Mikroskop dan Penemuan Jasad Renik......................... 2
2.2 Fokus Mikroskop........................................................................ 3
2.3 Mikroskop Digital....................................................................... 4
2.4 Macam-macam Mikroskop......................................................... 4
BAB III. METODOLOGI
PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat..................................................................... 9
3.2 Alat dan Bahan........................................................................... 9
3.3 Cara Kerja................................................................................... 9
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASA
4.1 Hasil.......................................................................................... 10
4.2 Pembahasan.............................................................................. 11
BAB V. KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Simpulan................................................................................... 13
5.2 Saran......................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Anthony Van
Leeuwenhoek……………………………………………... 3
Gambar 2. Mikroskop Cahaya……………………………………………..………....
5
Gambar 3. Mikroskop
Stereo……………………………………………..………….. 5
Gambar 4. Mikroskop
Peder…………………………………………………………. 6
Gambar 5. Mikroskop Medan
Gelap………………………………………………… 7
Gambar 6. Mikroskop Fase
Kontras…………………………………………………. 7
Gambar 7. Mikroskop
Elektron……………………………………………………… 8
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Mikroskop…………………………………………...10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kalian tahu apa itu mikroskop? Bagaimana cara menggunakannya dan apa
saja
bagian serta fungsi-fungsi bagian yang
ada pada mikroskop? Ya, mikroskop adalah salah satu alat bantu untuk melihat
benda-benda atau objek-objek yang sangat kecil, yang kasat mata atau yang tidak
bisa dilihat hanya dengan mata telanjang. Biasanya mikroskop banyak digunakan
oleh peneliti, dokter, bahkan guru ataupun dosen yang berhubungan dengan
mikroorganisme. Dan mikroskop juga banyak kita temui di ruang laboratorium.
Maka dari itu, selain mengetahui teori mengenai mikroskop
dari berbagai
referensi, diadakan praktikum bagaimana cara menggunakan mikroskop agar kita tahu cara menggunakan mikroskop yang baik dan
benar sesuai dengan prosedur yang ada
sehingga pengamatan-pengamatan yang kita lakukan mengenai mikroorganisme
dapat berhasil.
Mikroskop terdiri dari beberapa bagian dan
masing-masing bagian tersebut memiliki fungsi yang berbeda dan cara penggunaan
yang berbeda pula. Oleh karena itu, untuk menggunakan alat ini diperlukan
pemahaman yang cukup tentang bagian-bagian yang terdapat pada mikroskop, cara
menggunakannya agar memberi hasil yang cepat dan tepat, cara membersihkan dan
menyimpannya dengan benar. Untuk itu sangat perlu diadakan suatu praktikum awal
yang khusus membahas tentang mikroskop sebelum melakukan praktikum selanjutnya,
karena hampir semua mata kuliah Biologi memerlukan mikroskop dalam kegiatan
laboratoriumnya.
1.2
Tujuan
Untuk
mengetahui fungsi mikroskop elektrik
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Sejarah Mikroskop
dan Penemuan Dunia Jasad Renik
Mikroskop (bahasan yunani: Micros =
kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu
kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan
menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat
kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Dalam perkembangannya mikroskop mampu
mempelajari organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang, sehingga mikroskop memberikan kontribusi penting
dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah mikrobiologi. Organisme
yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik.
(Cristianto, 2013)
Salah satu penemu sejarah mikrobiologi
dengan mikroskop adalah Anthony Van Leeuwenhoek (1632 – 1723), seorang
mahasiswa ilmu pengetahuan alam berkebangsaan Belanda, agaknya bukanlah orang
pertama yang melihat microbe yang disebut bakteri dan protozoa. Namun dialah
yang pertama-tama melaporkan pengamatannya dengan keterangan dan gambar-gambar
yang teliti. Leeuwenhoek melakukan pengamatan ini selama ia memburu hobinya
mengasah lensa dan membuat mikriskop. Selama hidupnya ia telah membuat lebih
dari 250 buah mikroskop, masing-masing terdiri dari lensa tunggal hasil gosokan
rumah yang di tanam dalam kerangka kuningan dan perak. Kekuatan pembesaran
tertinggi yang dapat dicapainya hanyalah 200 – 300 kali. Mikroskop-mikroskop
ini sedikit sekali persamaanya dengan mikroskop cahaya majemuk yang ada
sekarang, yang menggunakan dua lensa atau lebih dalam system yang dapat
memperbesar 1000 – 2000 kali. Tetapi lensa-lensa mikroskop Leeuwenhoek dibuat
dengan baik dan Leeuwenhoek mempunyai jiwa terbuka yang merupakan syarat amat
penting bagi setiap peneliti. (Ratna, 1986)
Gambar 1. Anthony Van
Leeuwenhoek
2.2 Fokus Mikroskop
Mikroskop adalah alat optic yang digunakan
untuk melihat benda-benda yang sangant kecil, terdiri atas dua buah lensa
cembung. Lensa yang dekat dengan benda atau objek disebut lensa objektif,
sedangkan lensa yang berada dekat mata pengamat disebut lensa okuler. Jarak
fokus lensa objektif lebih kecil daripada jarak fokus lensa okuler (fok >
fob). Perbesaran bayangan pada mikroskop dilakukan secara
bertingkat. Perbesaran total mikroskop (Mtotal) merupakan perkalian
perbesaran kedua lensa, yaitu perbesaran lensa objektif (Mob) dan
perbesaran lensa okuler (Mok).
Mtotal = Mob
x Mok
Mob =
ob x
ob
h'ob x s'ob
Perbesaran secara bertingkat inilah yang
menyebabkan sebuah mikroskop dapat digunakan untuk mengamati benda-benda renik
atau benda yang ukurannya sangat kecil.
(Umar, 2008)
2.3
Mikroskop Digital
Mikroskop merupakan alat yang sering
digunakan untuk melihat benda kecil yang tidak dapat dilihat jelas oleh mata
secara langsung. Perkembangan mikroskop saat ini sudah sampai pada mikroskop
digital yang memudahkan pengamat mikroskop untuk melihat obyek benda cukup
dengan mengamati citra hasil dari obyek pada layar monitor. Mikroskop digital
banyak sekali manfaatnya apabila ditinjau dari besar kecilnya obyek yang
diamati dimulai dari segi keilmuan dan pendidikan, analisis obyek yang diamati,
keperluan analisis medik dan biomedik, analisis suatu lapisan tipis dan Quality
Control (QC). Ukuran sebuah citra digital yang diperoleh dari obyek
mikroskop memiliki beberapa macam dilihat dari besar kecilnya perbesaran mikroskop
dan resolusi citra yang dihasilkan dalam bentuk citra warna RGB sesuai
kemampuan maksimum dari kamera mikroskop.
Melalui citra digital, suatu obyek
mikroskop akan mudah untuk dilakukan analisis dan pengolahan data menggunakan
komputer. Pengolahan data pada citra digital umumnya bertujuan untuk
memperbaiki kualitas citra melalui histogram citra. Selain itu melalui citra
digital dapat juga digunakan untuk menentukan suatu nilai parameter
identifikasi fokus obyek pada mikroskop. Sebagai parameter fokus obyek dari
sebuah mikroskop dapat digunakan nilai threshold citra. (Barowo, 2014)
2.4
Macam-macam Mikroskop
1. Mikroskop Cahaya
Merupakan mikroskop yang mempunyai bagian – bagian yang terdiri dari alat-alat yang bersifat optik, berguna untuk mengamati benda-benda atau preparat yang transparan. Terdiri dari bagian optik dan non optik.
Merupakan mikroskop yang mempunyai bagian – bagian yang terdiri dari alat-alat yang bersifat optik, berguna untuk mengamati benda-benda atau preparat yang transparan. Terdiri dari bagian optik dan non optik.
Gambar
2. Mikroskop Cahaya
2. Mikroskop Streo
Suatu alat dengan lensa
obyektif. Lensanya harus berdiameter besar karena diatasnya akan
dipasangi system lensa lain yang terpisah dalam posisi parallel dan jalur sinar
terpisah untuk mata kanan dan kiri. Mikroskop ini tidak memiliki kondensor,
tapi memiliki kedalaman bidang pandang dan jarak kerja yang panjang.
Kekurangan utama dari tipe obyek mikroskop stereo adalah bahwa aperture numerical dari system dibatasi oleh adanya jalur beam/cahaya ganda. Karenanya seseorang harus menggunakan mikroskop majemuk, yang memiliki obyektif dengan diameter yang lebih besar dan karenanya meningkatkan aperture numerical.
Kekurangan utama dari tipe obyek mikroskop stereo adalah bahwa aperture numerical dari system dibatasi oleh adanya jalur beam/cahaya ganda. Karenanya seseorang harus menggunakan mikroskop majemuk, yang memiliki obyektif dengan diameter yang lebih besar dan karenanya meningkatkan aperture numerical.
Gambar 3. Mikroskop Stereo
3. Mikroskop Peder ( Fluorenscence
Microscope )
Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknk ini protein anttibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akanan terjadi apabila antigen yang dimaksut ada dan dilihat oleh antibody yang ditandai dengan pewarna pendar.
Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknk ini protein anttibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akanan terjadi apabila antigen yang dimaksut ada dan dilihat oleh antibody yang ditandai dengan pewarna pendar.
Gambar
4. Mikroskop Peder
4. Mikroskop Medan Gelap
Mikroskop medan gelap digunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang begitu tipis yang hamper mendekai batas daya mikrskop majemuk. Mikroskop medan-Gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensor khusus yang dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat. Berkas cahaya dari kerucut hampa ini dipantulkan dengan sudut yang lebih kecil dari bagian atas gelas preparat.
Mikroskop medan gelap digunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang begitu tipis yang hamper mendekai batas daya mikrskop majemuk. Mikroskop medan-Gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensor khusus yang dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat. Berkas cahaya dari kerucut hampa ini dipantulkan dengan sudut yang lebih kecil dari bagian atas gelas preparat.
Gambar
5. Mikroskop Medan Gelap
5. Mikroskop Fase Kontras
Prinsip alat ini sangat rumit. Mikroskop ini digunakan untuk mengamati benda hidup dalam keadaan alami tanpa menggunakan bahan pewarna.
Prinsip alat ini sangat rumit. Mikroskop ini digunakan untuk mengamati benda hidup dalam keadaan alami tanpa menggunakan bahan pewarna.
Gambar
6. Mikroskop Fase Kontras
6. Mikroskop Elektron
Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakukan peambesaran obyek sampai dua juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro maknetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.
Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakukan peambesaran obyek sampai dua juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro maknetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.
Gambar
7. Mikroskop Elekron
BAB III
METEDOLOGI PRAKTIKUM
3.1
Waktu dan Tempat
Praktikum tentang “Pengamatan Mikroskop” ini dilakasanakan pada hari Senin, 3 oktober 2016
pukul 13:00 s/d 14:30 dan bertempat
di ruangan laboratorium Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sultan
ageng Tirtayasa.
3.2
Alata dan Bahan
Alat dan bahan yang kita gunakan pada praktikum kali ini antaralain
yaitu, mikroskop cahaya, prefarat batang dikotil dan prefatar daun dikotil.
3.2
Cara Kerja
1. Disediakan mikroskop elektrik oleh asisten laboratorium
2. Disediakan specimen berupa batang dan daun dikotil untuk penelitian
3. Asisten laboratorium terlebih dahulu menjelelaskan tentang
bagian-bagian dan
fungsi mikroskop serta cara penggunaannya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Mikroskop
No
|
Gambar
|
Nama Bagian
|
1.
|
Mikroskop Elektrik
|
1. Lensa Okuler
2. Tabung mikroskop
3. Revolver
4. Pengunci Tabung tubus
5. Lensa Objektif
6. Penjepit Preparat
7. Meja preparat
8. Kondensor
9. Pemutar Kondensor
10. Pemutar Kondensor
11. Diafragma
12. Pegatur penjepit preparat
13. Makrometer sekrup
14. Mikrometer sekrup
15. penagtur penjepit preparat
16. Sakelar Lampu/tombol on atau
off
17. Pengatur Intensitas Cahaya
18. Lampu
|
2.
|
Mikroskop Cahaya
![]() |
A. Lensa okuler
B. Tabung mikroskop
C. Revolver
D. Lensa objektif presentasi
lemah
E. Lensa objektif presentasi kuat
F. Meja mikroskop
G. Klip
H. Kaki mikroskop
I. Cermin
J. Diafragma
K. Lengan mikroskop
L. Pemutar halus
M. Pemutar kasar
|
3.
|
Mikroskop Elektron
![]() |
1. Sumber electron
2. Lensa pengumpul
3. Specimen
4. Lensa objektif
5. Citra intermediet
6. Lensa proyektor
7. Mata
8. Binokuler
9. Citra akhir pada detron
digital, layar fluoresen, atau film fotografik
|
4.2
Pembahasan
Fungsi dari bagian mikroskop elektrik antara lain yaitu, Lensa okuler
berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dibentuk lensa objektf. Tabung
mikroskop berfugsi untuk mengatur fokus lensa okuler. Revolver berfungsi untuk memilih
lensa objektif yang akan digunakan. Pengatur tabung tubus berfungsi untuk
mengunci agar tidak tabung agar tidak mudah bergerak. Lensa objektif berfungsi
untuk memperbesar bayangan specimen. Penjepit preparat berfungsi untuk untuk
menjepit preparat yang akan diamati agar tidak bergeser. Meja preparat
berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan diamati. Kondensor berfungsi
untuk memfokuskan/mengumpulkan cahaya ke benda yang sedang diamati. Pemutar
kondensaturberfunsi mengatur kondensor naik atau turun.Diafragma berfungsi untuk
mengatur cahaya yang akan masuk ke mikroskop. Pengatur penjepit preparata
berfungsi untuk mengatur penjepit preparat ke kiri atau kanan. Tombol pengatur
fokus kasar berfungsi untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat. Tombol
pengatur fokus halus berfungsi untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat.
Pengatur penjepit preparat berfungsi mengatur penjepit preparat kedepan atau
kebelakang. Sakelar lampu berfungsi memutuskan aliran lisrik atau menghubungkan
aliran listrik ke mikroskop. Pengatur intensitas cahaya befungsi mengatur lampu
redup atau nyala terang. Lampu sumber cahaya pada mikroskop.
Fungsi dari bagian mikroskop cahaya antara lain yaitu, Lensa Okuler
berfungsi untuk memperbesar dan membentuk bayangan dari lensa objektif. Tabung
Mikroskop berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan
lensa okuler. Revolver berfungsi untuk memutar lensa objektif. Makrometer berfungsi
untuk mengatur jarak okuler objektif sehingga tepat fokusnya secara kasar dan
jelas. Mikrometer berfungsi untuk mengatur jarak okuler sehingga tepat fokusnya
secara tajam. Mikrometer lebih kecil dari makrometer. Lensa Objektif berfungsi untuk
mengatur perbesaran ukuran untuk kekuatan 4x , 10x , 40x , 100x. Pegangan berfungsi
untuk pegangan pada mikroskop. Meja Objek sebagai tempat meletakkan objek yang
akan diamati. Penjepit Kaca/ Klip
Berfungsi untuk memperkokoh kedudukan preparat agar tidak geser dan tidak
goyang. Diafragma berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
Cermin untuk memantulkan cahaya.
Fungsi dari bagian mikroskop elektron antara lain yaitu, Specimen
berfungsi untuk tempat bahan yang akan diamatai. Binokuler untuk melihat hasil
pengamatan. Lensa objektif berfungsi untuk memperjelas bayangan specimen yang
akan di lihat pada binokuler. Mata tempat kita melihat.
BAB V
PENUTUP
5.1
Simpulan
Terjadi peningkatan pemahaman tentang bagaimana cara menggunakan
mikroskop elektrik, bagian-bagian dari miroskop elektrik serta fungsinya dari
setiap bagaiannya.
5.2
Saran
Sebaiknya
sebelum menggunakan mikroskop kita harus sudah paham tentang bagian dan fungsi
dari setiap bagian pada mikroskop, agar tidak menghambat pada saat penelitian
sedang berlangsung.









Komentar
Posting Komentar